Revisian Pertama Proposal [curhat skripsi part 4]

Ini cerita lanjutan tentang skripsi, seminggu yang lalu saya sudah mengumpulkan draft proposal saya kepada pembimbing. (fyi: saya sudah melengkapi semua babnya dari bab 1 sampai dapus dan lampiran)
Kamu sudah membacanya belum? kalau mau baca silakan klik link dibawah :


Lanjut ke cerita revisian saya.
Jadi jum'at kemarin tuh saya menemui pembimbing untuk menanyakan tentang revisia draft proposal saya.
Beruntung hari itu saya bisa menemui dua pembimbing saya sekaligus.
Namun mereka terlihat sedang terburu-buru karena akan ada suatu acara.
Ya jadinya saya merasa tidak enak karena mengganggu, tapi mau gimana lagi. Saya mengetuk pintu ruangannya berharap dosennya memberikan sedikit waktunya untuk saya.
Kalau saya tidak mengambil revisian jum'at ini saya kan jadi makin telat mbenerinnya, terus kalo telat mbenerin proposalnya berarti saya bakalan telat seminar proposalnya.
Kalau telat seminar proposalnya telat juga peneletiannya, dan berakibat telat wisudanya. Berarti nanti telat nikahnya juga ehhh. engga ding, emang saya masalah nikah belum pengen cepet-cepet.
Mungkin nanti di usia 28-30an lah. Sekarang pengen menikmati masa-masa lajang dulu. Pengen menyiapkan diri dulu buat masa depan, nyiapin mental, nyiapin finansial. Kamu gimana? udah ada rencan tentang nikah belum?

Balik lagi soal revisian, dosen saya akhirnya mempersilakan saya masuk ke ruangannya dan duduk.
Kemudian dengan agak terburu-buru dosen memberikan proposal saya dan diberitahu mana saja yang perlu di revisi.
Di antaranya : Format penulisan (margin, line spacing, indent spacing, penulisan gambar), kemudian ada paragraf yang memiliki makna sama direduksi saja kurangi pilih salah satu.
Lalu gambarnya dibuat seragam (fyi: saya mhs jurusan kimia jadi ada gambar struktur kimia) tadinya kan ukurannya berbeda-beda, lalu kalimatnya dibuat yang mudah dimengerti, bahasanya dibikin lebih eksak dll.
Setiap lembar kertas draft proposal saya ada coretan dari dosen, wah ini dosen saya teliti juga ya.
Saya sangat senang dengan revisian yang diberikan oleh dosen pembimbing saya, detail dan mudah dipahami. Saya jadi semakin semangat saja untuk mengerjakan revisian.
Saya bangga mendapat dosen pembimbing yang seperti ini, rajin, mudah ditemui, teliti, tidak sombong, perhatian dengan mahasiswa bimbingannya, cerdas juga.
Seharusnya semua dosen seperti itu ya. Saya kadang sedih kalau mendengar kabar dari teman misal sudah menunggu dosen lama-lama, berhari-hari ehh sewaktu bertemu ternyata dosennya belum merevisi.
Kan nyesek-ya.
Terus sebagai mahasiswa juga jangan patah semangat, tetap berjuang untuk meraih gelar sarjana!
Semangat ya kawan!
Kamu punya cerita juga tentang skripsi? Ayo bagikan ceritamu di komentar, jangan malu-malu..

Iezel
Share: