Kumpulan Puisi September 2017

Oleh Iezel Lee
haha, sekali-kali majang foto
Berikut adalah 5 puisi yang saya bikin di bulan september ini. Silakan dibaca dan diresapi. Pelan-pelan saja bacanya, biar lebih terasa.

1. Judul : Sajak dan Awan

Ku titipkan sajakku pada awan
Yang menampung air mata rindu sang perindu
Yang menyembunyikan kilat ingatan garis senyuman
Yang menyimpan gemuruh setiap kata yang tertahan
Biar saja begitu
Biar suatu saat menghujanimu

2. Judul : Istirahat Sejenak

air di waduk sempor
dengan tenang beristirahat sejenak
dari lelahnya
setelah tergopoh mengalir dari hulu
hendak ke hilir
di tepian ia menangkap bayangan
lelaki yang duduk
beristirahat sejenak dari lelahnya
hendak menuju nun jauh
dari mata lelaki tertangkap bayangan
gadis yang menunggu sejenak
dengan membisu; Dengan tangan
memegang mawar yang semakin layu
bukan, sepertinya bukan lelaki itu yang dia
tunggu
kali ini sejenak menjadi sangat
lama
seakan abadi
dalam penantiannya sendiri

3. Judul : Bangkai Sajak

Sajakku lahir tua
yang mana sempat kuteriakkan di malam buta
ronta kumeremas lemas
bagai rahim paling nahas
Tanpa suara atau tangisan
ia keluar sebagai gundukan hitam
Menunggu belatung memakan
Masihkah belum cukup bagimu
Cinta yang kuumpamakan tak kau mengerti juga
dan kini telah menjelma bangkai dari sajak usia muda

4. Judul : Anak Kecil yang Abadi

Ku rindu masa lalu
Maka itu ku bayangkan
Anak kecil  yang riang
Berlarian mengejar kapas terbawa angin
Ke arah senja yang matanya berseri-seri
Ilalang berbisik padanya
Janganlah menjadi dewasa
Tetaplah riang seperti sekarang
Lalu anak kecil itu menjadi abadi
Dan membeku dalam waktu
Setiap senja ia berlari
Dalam bayangan seorang perindu

5. Judul : Aku dan Aku yang Lain

Aku terbuang dari kawananku
Terlebih masa laluku
Pernah ingin ku sembunyikan aku
Dan biarkan orang lain hidup dalam diriku
Biar diterima oleh kawanku
Namun aku tak bisa lagi
Bahkan meski tertidur aku tak bisa meninggalkanku
Aku tlah merasa aku
Sementara kita bukanlah aku dan kamu
Kita hanyalah orang lain
Bahkan senyuman kita pun orang lain
Tak ada aku
Hanya bayangan
Yang kita buat
Sementara aku duduk di sudut hati yang resah
Dengan mulut terbungkam
Agar diam dan terlupakan
Namun aku selalu memberontak
Dan kini aku berteriak
Aku yang berkehendak

Ya, segitu doang..namanya juga pemula.
Monggo kritik dan saran..serta sharenya hehehe
Share:

2 comments

Sajak dan Awan terasa lebih banyak mengandung makna. Entah yang tersirat atau yang tersurat. Pemilihan katanya sungguh luar biasa.

makasih bang JB, hehehe omong-omong gmna puisi yang lainnya? masih kurang ya bang?