Sabtu ini kami berempat berencana untuk pergi memancing di laut, tepatnya di pantai Menganti, Kebumen.
Selain karena pemandangannya yang indah, pantai menganti juga terkenal dengan jenis ikan laut yang mantap. Contohnya ada ikan GT, kami jadi tidak sabar ingin kesana.
Paginya saya bangun kesiangan, untung nanang datengin kosan saya jadinya saya bangun. Jam 8.
Begitu bangun saya langsung disuruh siap-siap berangkat, yakali. Mata masih beler, saya jadinya duduk dulu. Tadinya mau tidur lagi, eh tapi keinget mau mancing jadi saya coba memaksa mata ini untuk terjaga.
Saya cek meja kosan, yah adanya bungkus rokok doang. Ga ada isinya.
Air minum abis.
Jadinya saya langsung bergegas mempersiapkan alat pancing, agar berangkat ke kosan temenku yang satunya, si Endar. Buat sekalian mau minum, haus.
Endar ini baru aja diajak mancing sama nanang malemnya, syukurlah dia mau. Soalnya saya udah lama banget ga main bareng dia. Kan sekalian Temu kangen wkwkwk.
Tadinya mau sama Lely juga, tp berhubung Lely sakit jadinya ga bisa ikut.
Waktu kita berdua berangkat naik motor ke kosan endar, di jalan kita papasan dengan abay. Yaudah sekalian ke kosan Endar bareng.
Nah langsung aja cepet ya ceritanya intinya kita berempat terus berangkat. Nah pas berangkat saya mau nyari umpan pakai jangkrik. Penasaran aja, soalnya kata temen saya ikan laut ga doyan jangkrik. Mau tek buktiin, kan jangkrik daging, masa ga doyan sih.
Tapi malah tokonya belum buka. Yaudah untuk belum bisa buktiin jadinya. Kalau kamu pernah mancing di laut pakai umpan jangkrik silakan komentar ya, gimana hasilnya!!
Kita terus berangkat, lewat jalan kalibagor, banyumas, terus masuk terobosan kemranjen keluar deh di perempatan kemranjen.
Nah kita ambil jalan lurus, abay yang memimpin. Dia udah berkali-kali mancing di laut selatan soalnya.
Abis itu di daerah rowokele kita mampir dulu di warung makan. Ada kupat, gorengan, mendoan, sambel pecel. Mantap sekali pokoknya lah. Murah juga. saya cuman abis 5ribu aja kenyang ketupatnya dua soalnya.
Nah abis dari situ sekitar jam 9an kita ke masuk ke jalan kecil ke rumah-rumah. Buat ke tempat orang yang jual umpan udang. Kita beli 15 ribu, dapet 1,5 ons. Lumayan isinya banyak, bisa ampe 25an.
abis itu kita berangkat menuju pantai Logending, buat beli peralatan pancing, soalnya timbelnya kurang, sama pancingnya juga kurang. Maklum nanti mau mancing di pinggir karang, jadi harus siapin stok yang cukup. Tau sendiri kalau di karang suka nyangkut.
Kita beli timbel yang seribuan, beli 10. Pancingnya kita beli yang 15 ribuan. Itu satu wadah, kalo ga salah ukuran pancingnya 13, warnanya item. Isinya banyak banget. Kualitas rendah. Tapi gapapalah lagian juga kalau mahal malah sayang kalau nyangkut di karang.
Setelah itu kita berangkat ke Pantai Menganti, destinasi mancing kita.
Begitu sampai di pintu masuk, eh kita ditahan sama mba-mba yang nungguin loket. Wah kita disuruh bayar, Waduh, padahal sebelum jadi tempat wisata setenar sekarang mancing gratis aja bebas, di logending gratis, di pedalen gratis, kok menganti bayar ya. Sialan. Pemancing juga kan uangnya dikit, mana belum tentu dapet, akhirnya dengan kecewa kami terpaksa harus pindah lokasi ke pantai pedalen.
Begitu sampai di Pantai Pedalen, kami terpukau dengan pemandangan laut yang indah, hanya sayangnya airnya terlihat keruh. Wah rupanya daerah selatan abis hujan semalaman. Pertanda buruk.
Dengan perasaan yang masih cukup optimis, kami mulai mempersiapkan alat pancingan.
kail mulai dilempar, dengan umpan udang, dan wesssss..Nyangkut. Lautnya banyak sampah daunnya, sampah ranting, bahkan batang pisang, wehhh ga beres ini.
Mungkin karena hujan jadinya dari muara banyak bawa sampah dan akhirnya pada terdampar ke pantai.
Kemudian mencoba lagi, dan strike, ini bukan sampah lagi, saya tarik terus dan yap, malah dapat bulu babi.
What!? kok bisa sih? gatau juga sih tapi kenyataannya gitu, saya dapat bulu babi. Masih hidup. Jangan-jangan bulu babi doyan udang.
Kata temen saya ga boleh dipegang, beracun. Ah, tapi mau beracun atau engga juga males pegang sih, durinya aja berdiri semua. yakali.
Akhirnya dengan tongkat ya angkat dan letakkan di karang yang lebih terbuka. Buat saya foto.
Oke ini hasil pancingan pertama saya.
Teman saya si endar, nanang dan abay berkali-kali nyangkut dan terpaksa harus diputusin deh senarnya.
saya juga nyangkut sih, tapi untungnya ga nyampe putus, Soalnya saya lemparnya cukup ke tengah dan begitu deket karang saya nariknya cepet jadi ga nyampe nyangkut.
Strike lagi,yeee, saya dapat ikan lagi.
Kali ini saya dapet kerapu, tapi kata temen saya kerapu ini beracun. Wah kok saya dapet yang beracun lagi ya. akhirnya saya ga berani pegang ikannya. saya sudah coba keluarin dan lepasin kailnya dari mulut si ikan pake ranting, tapi susah banget, dan terpaksa saya putusin dari senarnya. kasian sekali, oh tuhan maafkan.
Untuk kerapu yang beracun ini saya ga sempet foto, lupa. Kasian sekali ikannya, haduh.
kemudian laut membawa rintik hujan, sepertinya laut ikut bersedih, kami pun berteduh di dekat TPA (Tempat Pelelangan Ikan) sepi sekali, kami mampir di warung Bu Sarni yang ada di dekat Pantai, kata ibu itu TPA sepi karena tidak ada yang melaut, cuaca sedang tidak bersahabat.
Setelah membeli kopi dan mi rebus sambil menunggu hujan, kami sempat menggerutu tentang tentang menganti yang bayar, ahhh kalau saja gratis, mungkin dapat GT. Begitu kata nanang, ah belum tentu juga kata saya.
Setelah hujan reda, kami pindah ke pantai Logending, nah di pantai ini nanang dan abay pernah dapat ikan banyak. Semoga saja kami beruntung.
Begitu sampai disana, tiba-tiba hujan. Wah hujannya ngikutin kita. Sepertinya laut masih bersedih dengan penderitaan ikan kerapu beracun tadi yang masih menahan sakit karena kail yang menancap di mulutnya,
Haduh, bagaimana lagi.
Kami berteduh dulu, dan begitu hujan reda kami lanjutkan menuju ke batuan pemecah ombak, yang mana banyak para pemancing juga pada disana.
lemparan pertama langsung nyangkut, susah sekali. Banyak angin, banyak ombak dan harus jauh ngelemparnya, soalnya jangkauan batubatu pemecah ombak cukup jauh. ada 5 meter dari tempat berdiri.
Akhirnya saya berpindah haluan ke sebelah kanan yang ombaknya cukup tenang,
Di kanan saya strike dan dapat kating kecil, ya ampunn..
Ga kerasa.
ada pemancing lain strike, dia mancingnya di kiri pemecah ombak.
Dapatnya ikan pari, mantaaap, lalu dapat juga ikan warnanya putih gatau apa.
Kami berempat belum dapat ikan lagi.
Lalu saya strike lagi. Dan dapat ikan buntal. Mantaap,
Ehhh tau tau kata teman saya ikan buntal beracun juga. Hadohhhh.
Akhirnya terpaksa saya release deh. Untuk yang ikan buntal ini kata bapak-bapak pemancing lain boleh dipegang, yaudah saya lepasin aja kailnya dari mulutnya dengan lebih mudah.
Hingga hari sore kami belum dapat ikan lagi, dan jam setengah 5 kami pun menyerah pada waktu. Akhirnya kami pulang.
Dari pengalaman ini, saya mendapat beberapa pelajaran berharga diantaranya :
- Pahami dulu jenis-jenis ikan yang beracun
- Jangan mancing kalau cuacanya buruk (habis hujan)Karena kalau habis hujan/sedang hujan, airnya keruh dan tawar. Ikannya jadi ga suka di pinggir. ombaknya gede anginnya gede, susah lah pokoknya buat mancing
- Bersyukur dan menikmati pemandangan yang ada, dan nikmati mancingnya, ga perlu terlalu bernafsu untuk mendapat ikan, karena pasti cuma berujung kecewa kalau tidak dapat.
- Ya begitulah pengalaman saya mancing, buat kalian yang mau mancing di bulan januari ini, saya sarankan jangan di pantai deh, karena cuacanya sedang tidak bersahabat. Tunggu saja dulu hingga hujannya tidak turun dulu. akhir-akhir ini sering hujan ikannya susah.
- Sediakan timbel dan kail yang banyak.